BRI Peringatkan Masyarakat tentang Modus Penipuan Tagihan Pajak Berformat APK
Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan digital yang semakin marak, khususnya yang menggunakan format file APK sebagai alat penyebaran malware. Salah satu modus yang sering ditemui adalah tagihan pajak palsu yang dikirim melalui pesan WhatsApp atau SMS, disertai tautan yang meminta pengguna untuk mengunduh file APK.
Modus Penipuan Tagihan Pajak APK
Dalam modus ini, pelaku penipuan berpura-pura sebagai pihak resmi yang mengirimkan tagihan pajak yang “perlu segera dibayar.” Biasanya, mereka mengirim pesan yang menciptakan kepanikan dan urgensi, seperti “Segera bayar tagihan pajak Anda agar tidak terkena sanksi,” lalu dilengkapi dengan tautan atau file APK yang diminta untuk diunduh. File APK (Android Package) adalah format aplikasi Android, dan jika diunduh dan diinstal, bisa memberikan akses kepada pelaku untuk mencuri data-data pribadi pengguna.
Bagaimana Penipuan Ini Bekerja?
Setelah pengguna mengunduh dan menginstal file APK tersebut, aplikasi berbahaya itu bisa memiliki akses ke berbagai data di ponsel, seperti kontak, pesan SMS, bahkan hingga data keuangan. Dalam beberapa kasus, aplikasi tersebut bisa mengaktifkan perintah otomatis yang memungkinkan pelaku mengakses akun perbankan atau dompet digital pengguna, yang berpotensi menguras saldo mereka.
Penipuan semacam ini memanfaatkan kurangnya pengetahuan tentang keamanan digital, khususnya terkait risiko file APK yang tidak jelas asal-usulnya. BRI dan institusi perbankan lainnya mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan menginstal aplikasi di luar Google Play Store atau situs resmi bank terkait.
Tips Menghindari Penipuan Tagihan Palsu Berformat APK
BRI memberikan beberapa tips agar masyarakat bisa lebih aman dari modus penipuan seperti ini:
Hindari Mengunduh Aplikasi dari Sumber Tidak Dikenal – Unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play Store atau situs resmi penyedia layanan. Jangan pernah menginstal file APK yang dikirim melalui pesan teks atau email, terutama jika tidak dikenal.
Jangan Percaya pada Pesan yang Membuat Panik – Penipuan sering kali menggunakan kata-kata yang menciptakan kepanikan. Jika mendapat pesan tagihan atau pemberitahuan yang mendesak, pastikan untuk mengecek langsung ke instansi atau lembaga terkait.
Cek Sumber Informasi – BRI dan lembaga pemerintah biasanya tidak mengirim tagihan atau pemberitahuan penting lewat pesan pribadi. Pastikan untuk selalu memeriksa informasi melalui kanal resmi seperti website, aplikasi perbankan, atau layanan call center.
Aktifkan Keamanan Tambahan di Akun Perbankan – Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) pada akun perbankan dan pastikan keamanan ponsel, seperti mengatur PIN atau sidik jari, selalu diaktifkan.
Upaya BRI untuk Mencegah Penipuan Digital
BRI terus berupaya meningkatkan literasi digital nasabahnya dengan kampanye-kampanye keamanan. Mereka juga memperbarui sistem keamanan digital secara berkala untuk mengurangi risiko peretasan. BRI berharap dengan semakin banyaknya edukasi dan penyuluhan ini, nasabah akan lebih waspada dan memahami pentingnya menjaga data pribadi.